VITAMIN DAN MINERAL
A.
Definisi
Vitamin
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.
Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup"
dan amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang
memiliki atom nitrogen (N), karena
pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak
diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N.
Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu
tentang enzim), vitamin
adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada
dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.
B.
Jenis-jenis Vitamin
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin
yang larut dalam lemak. Hanya
terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C, sedangkan vitamin
lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam lemak .Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam
jaringan seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat
disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat
bertahan hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.
Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis
vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh
tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke
seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang
tubuh bersama urin. Oleh karena
hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.
1. Vitamin yang larut dalam air
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua
vitamin ini diberi nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada
saat vitamin tersebut ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan
dengan vitamin B ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian
diberi nama B1, B2 dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu
enzim untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA
dan sel-sel baru.
a. Thiamin (Vitamin B1)
·
Kebutuhan:
RDA untuk
thiamin adalah 0,5 mg/1000 kkal perhari. Diperkirakan konsumsi rata-rata
makanan per hari sekitar 2000 kkal/orang, jadi RDA untuk thiamin sekitar 1 mg
perhari. Makanan yang seimbang akan memberikan cukup thiamin. Orang yang
berpuasa atau melakukan diet harus memastikan bahwa mereka mendapat sejumlah
thiamin yang sama seperti dalam 2000 kkalori makanan.
·
Sumber-sumber
utama:
Daging babi
merupakan sumber yang sangat baik untuk thiamin, sama seperti ragi, hati, biji
bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram,
oatmeal dan tepung terigu.
·
Fungsi
Thiamin
merupakan bagian dari TPP, yaitu koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme
energi. Sistem syaraf dan otot tergantung pada thiamin.
·
Gejala
kekurangan
Beri-beri
dapat terjadi karena kekurangan thiamin dalam jangka panjang. Penyakit ini
ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras ‘poles' (polish rice)
tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan pembuangan kulit yang kaya akan
thiamin. Beri-beri dapat merusak sistem syaraf dan keracunan otot. Gejala
kekurangan yang lain adalah irama jantung yang tidak normal, gagal jantung,
kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan kelumpuhan.
·
Keracunan
Pemakaian
thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi
hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas
marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi
menjadi cepat.
·
Kebutuhan
RDA untuk
riboflavin adalah 0,6 mg/1000 kkal perhari. Jadi sekitar 1,2 mg perhari untuk
2000 kkal diet. Anak-anak dan wanita hamil membutuhkan tambahan riboflavin
karena vitamin ini penting untuk pertumbuhan.
·
Sumber-sumber
utama
Susu dan
produk-produk susu, misalnya keju, merupakan sumber yang baik untuk riboflavin.
Untuk itu ketersediaannya dalam makanan sehari-hari sangat penting. Hampir
semua sayuran hijau dan biji-bijian mengandung riboflavin; brokoli, jamur dan
bayam merupakan sumber yang baik.
·
Fungsi
Seperti
halnya thiamin, riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim
untuk menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut
·
Gejala
kekurangan
Tidak ada
penyakit yang berhubungan dengan kekurangan riboflavin. Kekurangan riboflavin
dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit merah dan keretakan kulit dekat
dengan sudut mata dan bibir seperti halnya sensitivitas yang berlebihan
terhadap sinar (photophobia) . Hal ini dapat juga menyebabkan keretakan pada
sudut mulut (cheilosis).
·
Keracunan
Belum
diketahui gejala keracunan akibat riboflavin. Sinar dan iradiasi dapat merusak
riboflavin. Hal inilah yang meyebabkan susu jarang dijual dalam gelas
transparan. Di sisi lain, riboflavin stabil terhadap panas, sehingga pemanasan
tidak akan merusaknya. Vitamin ini juga digunakan sebagai food additive, E101.
·
Kebutuhan
RDA untuk
niacin adalah 6,6 mg NE (niacin equivalents)/ 1000 kkal, atau 13 mg perhari. NE
merupakan jumlah niasin yang diperoleh dalam makanan, termasuk niacin yang
secara teori dibuat dari prekusor asam amino triptophan. 60 mg triptophan dapat
menghasilkan 1 mg niacin.
·
Sumber
utama
Daging,
unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama halnya
roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran
hijau merupakan sumber yang paling baik.
·
Fungsi
Dua koenzim
yang dibentuk oleh niacin, NAD dan NADP dibutuhkan untuk beberapa aktivitas
metabolis, terutama metabolisme glukosa, lemak dan alkohol. Niasin memiliki
keunikan diantara vitamin B karena tubuh dapat membentuknya dari asam amino
triptophan. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem syaraf dan sistem
pencernaan.
·
Gejala
kekurangan
Pellagra
(penyakit kekurangan niacin), menunjukkan gejala seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di
bagian selatan US pada awal 1900. Gejala kekurangan niacin lainnya adalah
kehilangan nafsu makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat
menunjukkan gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang
terkena sinar matahari langsung.
·
Keracunan
Niasin dalam
jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem syaraf, lemak darah dan gula
darah. Gejala – gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan dapat
terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
·
Kebutuhan
Koenzim
vitamin B6 berperan penting dalam metabolisme asam amino, sehingga konsumsi
sehari-hari harus sebanding dengan konsumsi protein, karena protein dibuat dari
asam amino. RDA untuk vitamin B6 adalah 0,16 mg/g protein. Rata-rata konsumsi
adalah 2 mg/hari untuk pria dan 1,6 mg/hari untuk wanita.
·
Sumber
utama
Daging, ikan
dan unggas (itik, ayam dll) merupakan sumber utama vitamin B6. Sumber yang lain
adalah kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
·
Fungsi
Vitamin B6
berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin B6 membantu tubuh
untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga berperan dalam
produksi sel darah merah.
·
Gejala
kekurangan
Orang yang
mempunyai kadar vitamin B6 rendah, menunjukkan gejala seperti lemah, sifat
lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan pertumbuhan,
kerusakan fungsi motorik dan sawan.
·
Keracunan
Dosis tinggi
vitamin B6 dalam waktu yang lama menyebabkan kerusakan syaraf, yang
kadang-kadang tidak dapat diperbaiki. Hal ini dimulai dengan mati rasa pada
kaki; selanjutnya, perasaan hilang pada tangan dan mulut yang mungkin menjadi
mati rasa. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan berjalan, kelelahan dan
sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala ini berkurang, tetapi
tidak selalu hilang sepenuhnya.
·
Kebutuhan
RDA untuk
folat adalah sekitar 3 mg/kg berat badan. Untuk pria, konsumsi harian sebaiknya
sekitar 200 mg perhari dan untuk wanita sekitar 180 mg perhari. Peningkatan
konsumsi folat direkomendasikan selama hamil dan pada saat pertumbuhan sel.
Kekurangan asam folat dapat disebabkan tidak hanya oleh konsumsi yang rendah,
tetapi juga oleh berkurangnya penyerapan atau kebutuhan metabolik yang tidak
biasa untuk vitamin. Orang yang mengkonsumsi banyak alkohol atau banyak
mengkonsumsi makanan yang tidak berkalori juga mudah kekurangan folat. Selain
itu, pada kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan sel, seperti kehamilan,
kanker atau penyakit kerusakan kulit, seperti measles , meningkatkan
kebutuhan akan folat.
·
Sumber
utama
Sumber
terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran berdaun hijau. Hati
juga mengandung banyak folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung
sedikit folat.
·
Fungsi
Folat
merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa sel-sel baru.
·
Gejala
kekurangan
Kekurangan
folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa meluas, seperti
sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa DNA yang lambat. Hal
ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat tetapi juga oleh kekurangan
vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat adalah rasa panas pada jantung
(heartburn), diare dan sring terkena infeksi karena penekanan pada sistem
kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem syaraf, menyebabkan depresi, kebingungan
mental, kelelahan dan pingsan.
·
Keracunan
Gejala
keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat dengan dosis
tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B12, karena kedua vitamin ini
berhubungan.
·
Kebutuhan
RDA untuk
vitamin B12 adalah sekitar 2 mikro-gram perhari.
·
Sumber
utama
·
Vitamin B12 hanya ditemukan di dalam
daging hewan dan produk-produk hewani. Orang yang hanya makan sayuran
(vegetarian) dapat melindungi diri sendiri melawan defisiensi (kekurangan)
dengan menambah konsumsi susu, keju dan telur. Hal ini berarti sekitar satu
cangkir susu atau satu butir telur untuk satu harinya. Untuk seorang vegetarian
yang tidak memakan semua produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12
dari susu kedelai atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam lingkungan yang kaya
akan vitamin B12.
·
Fungsi
Vitamin B12
berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung dengan cepat.
Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan melindungi serat
syaraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu juga berperan dalam
aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12 juga dibutuhkan untuk
melepaskan folat, sehingga dapat membantu pembentukan sel-sel darah merah.
·
Gejala
kekurangan
Kekurangan
vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia), yang sebenarnya
disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat tidak dapat berperan
dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala kekurangan lainnya adalah sel-sel
darah merah menjadi belum matang (immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang
lambat. Kekurangan vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem syaraf, berperan
pada regenerasi syaraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat
menyebabkan hipersensitif pada kulit.
Keracunan
Tidak ada
gejala keracunan yang berhubungan dengan vitamin B12
Kebutuhan
Tidak ada RDA untuk asam pantotenat. Diperkirakan konsumsi yang aman dan
cukup adalah antara 4 sampai 7 mg perhari .
Sumber utama
Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan. Daging, ikan,
unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran merupakan sumber utama.
Fungsi
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa, asam
lemak dan metabolisme energi.
Gejala
kekurangan
Gejala kekurangan jarang terjadi, tapi dapat menyebabkan muntah, sulit
tidur dan kelelahan.
Kebutuhan
Gejala keracunan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.
Biotin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil, jadi tidak ada nilai RDA.
Perkiraan aman dan cukup yang dapat dikonsumsi dalam makanan sehari-hari antara
30-100 mikro-gram perhari.
Sumber-sumber
utama
Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya defisiensi tidak
terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai makanan.
Fungsi
Dibandingkan dengan berbagai vitamin B yang lain, sedikit sekali yang
diketahui tentang fungsi biotin seperti yang ditemukan baru-baru ini. Biotin
memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Gejala
kekurangan
Kekurangan biotin jarang terjadi, tetapi dapat muncul pada pasien rumah
sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti
kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan kelelahan. Dosis tambahan
biotin diberikan pada pasien untuk mencegah defisiensi.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap
individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat,
rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat
tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin
C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber
utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau,
kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik
enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan.
Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk
menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk
kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang
dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat
besi.
Gejala
kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan
merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages .
Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan
syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi,
kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan
vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan
penyakit kudisan.
Group ini terdiri dari vitamin B dan vitamin C. Kedua vitamin ini diberi
nama berdasarkan label dari tabung-tabung percobaan pada saat vitamin tersebut
ditemukan. Selanjutnya diketahui bahwa tabung percobaan dengan vitamin B
ternyata mengandung lebih dari satu vitamin, yang kemudian diberi nama B1, B2
dst. Kedelapan vitamin B berperan penting dalam membantu enzim untuk
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, dan dalam pembuatan DNA dan sel-sel
baru.
Vitamin C
Kebutuhan
RDA untuk vitamin C adalah 60 mg/hari, tapi hal ini bervariasi pada setiap
individu. Stres fisik seperti luka bakar, infeksi, keracunan logam berat,
rokok, penggunaan terus-menerus obat-obatan tertentu (termasuk aspirin, obat
tidur) meningkatkan kebutuhan tubuh akan vitamin C. Perokok membutuhkan vitamin
C sekitar 100 mg/hari
Sumber-sumber utama
Jeruk merupakan sumber utama vitamin C. Brokoli, sayuran berwarna hijau,
kol (kobis), melon dan strawberi mengandung vitamin C bermutu tinggi.
Fungsi
Vitamin C mempunyai banyak fungsi. Vitamin C berperan membantu spesifik
enzim dalam melakukan fungsinya. Vitamin C juga bekerja sebagai antioksidan.
Perusahaan kadang–kadang menambahkan vitamin C pada produk makanannya untuk
menjaga kandungan bahan tertentu. Vitamin C juga penting untuk membentuk
kolagen, serat, struktur protein. Kolagen dibutuhkan untuk pembentukan tulang
dan gigi dan juga untuk membentuk jaringan bekas luka. Vitamin C juga
meningkatkan ketahanan tubuh terhadap infeksi dan membantu tubuh menyerap zat
besi.
Gejala kekurangan
Gejala awal kekurangan vitamin C adalah pendarahan disekitar gigi dan
merusak pembuluh darah di bawah kulit, menghasilkan pinpoint haemorrhages .
Kekurangan banyak vitamin C berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot.
Hal ini dapat menyebabkan kerusakan otot seperti juga rasa nyeri, gangguan
syaraf dan depresi. Gejala selanjutnya adalah anemia, sering terkena infeksi,
kulit kasar dan kegagalan dalam menyembuhkan luka. Ketika seseorang
mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam jangka
panjang, tubuh menyesuaikannya dengan menghancurkan dan mengeluarkan kelebihan
vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian secara tiba-tiba
dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga menyebabkan
penyakit kudisan.
Vitamin
yang larut dalam lemak :
Vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin A, D, E dan K. Untuk
beberapa hal, vitamin ini berbeda dari vitamin yang larut dalam air. Vitamin
ini terdapat dalam lemak dan bagian berminyak dari makanan. Vitamin ini hanya
dicerna oleh empedu karena tidak larut dalam air. Bagian berikut memberikan
gambaran terperinci dari setiap vitamin jenis ini.
Kebutuhan
Sulit untuk menentukan jumlah kebutuhan vitamin A. Vitamin ini diproduksi
dari dua senyawa yang berbeda yang diubah di dalam tubuh menjadi vitamin A.
Dalam sumber makanan hewani, tersedia dalam bentuk retinol; dalam sumber
makanan nabati berada dalam bentuk beta-karoten, yang kurang efisien dibanding
retinol untuk produksi vitamin A. Hal inilah yang mebuat jumlah vitamin A yang
disarankan diberikan dalam bentuk retinol ekivalen, RE. Jumlah vitamin A yang
direkomendasikan adalah 1000 mikro-gram RE perhari untuk pria dan 800
mikro-gram untuk wanita.
Sumber-sumber utama
Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan pembawa vitamin A terbanyak.
Sebagian besar makanan yang mengandung vitamin A adalah yang berwarna cerah
(meskipun tidak semua makanan yang berwarna cerah mengandung vitamin A).
Sayuran yang kaya akan vitamin A adalah wortel, ubi, labu kuning, bayam dan
melon. Susu, keju mentega dan telur juga mengandung vitamin A.
Fungsi
Vitamin A penting untuk pemeliharaan sel kornea dan epitel dari
penglihatan. Vitamin A juga membantu pertumbuhan dan reproduksi tulang dan
gigi. Selain itu vitamin A juga berperan dalam pembentukan dan pengaturan
hormon serta membantu melindungi tubuh terhadap kanker.
Gejala kekurangan
Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius. Hal ini
biasanya disertai kekurangan protein dan mineral seng. Vitamin A dapat disimpan
didalam tubuh selama setahun. Hal ini berarti bahwa gejala kekurangan tidak
tampak segera setelah berhentinya konsumsi dari vitamin ini. Bagaimanapun, jika
hal ini tampak setelah waktu yang lama dari saat tidak ada konsumsi, gejalanya
mungkin sangat jelas dan berat.
Satu dari gejala pertama adalah kebutaan di malam hari. Jika kekurangan
berlanjut, hal ini juga dapat berperan dalam penurunan fungsi kornea dan
menyebabkan kebutaan. Kekurangan vitamin ini juga dapat mencegah pertumbuhan
tulang, atau menyebabkan perubahan bentuk tulang, membentuk celah dan kerusakan
pada gigi dan terhentinya pertumbuhan sel-sel pembentuk gigi. Anemia merupakan
akibat yang lain. Sebagai tambahan, defisiensi ini mempengaruhi sistem tulang
dan syaraf, dan dapat mengakibatkan kelumpuhan.
Keracunan
Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah
terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini
biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi
hal ini dapat terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya
adalah mual, muntah, nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem
syaraf dan otot juga bisa dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan
nafsu makan, sifat mudah marah, lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala dan
lemah otot.
Kebutuhan
Vitamin D mempunyai suatu karakteristik yang membedakannya dari vitamin
yang lain yaitu dapat diproduksi oleh sinar matahari. Hal ini berarti bahwa
vitamin D dapat diperoleh dengan penerpaan tetap sinar matahari secara teratur,
dan tidak perlu tambahan konsumsi vitamin D. RDA untuk vitamin D adalah 5
mikro-gram perhari. Meskipun jumlah vitamin D yang terbentuk meningkat
sepanjang kulit terkena sinar matahari, tetapi sinar matahari sendiri tidak
dapat menyebabkan vitamin D sampai pada tingkat keracunan.
Sumber-sumber Utama
Sumber-sumber makanan dari vitamin D adalah telur, hati dan ikan, seperti
halnya susu dan margarine yang diperkaya dengan vitamin D.
Fungsi
Vitamin D bekerja pada mineralisasi tulang dengan meningkatkan penyerapan
kalsium dan fosfor di dalam sistem pencernaan,sehingga kadarnya di dalam darah
meningkat. Hal ini dilakukan dengan mengambil kalsium dari tulang dan dengan
mendorong penyimpanannya oleh ginjal.
Gejala kekurangan
Penyebab kekurangan vitamin D sama dengan gejala kekurangan kalsium. Tulang
tidak dapat mengeras dengan cara biasa.Tulang dapat menjadi lemah seperti
halnya tulang bengkok akibat berat badan.Kekurangan vitamin D dapat juga
menyebabkan kelainan bentuk dan rasa nyeri pada lengan dan tungkai, punggung,
torax (rongga dada) dan panggul. Kekurangan vitamin D juga merusak sistem
syaraf dan otot, yang menyebabkan kekejangan otot.
Keracunan
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam
darah. Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam
darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya
bagi arteri pada hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan
dari keracunan vitamin D adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah,
lelah, dahaga yang berlebihan, sifat lekas marah dan lesu.
Kebutuhan
RDA untuk vitamin E adalah 10 mg perhari untuk pria dan 8 mg perhari untuk
wanita.
Sumber-sumber utama
Vitamin E banyak tersedia dalam sayuran dan minyak biji-bijian, yang dapat
ditemukan dalam bentuk margarine, salad dressing, dan shortening. Minyak kacang
dan minyak kulit gandum mempunyai konsentrasi vitamin E yang tertinggi. Tingkat
selanjutnya adalah minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Satu sendok
makan dari sumber tersebut mengandung lebih dari RDA vitamin E. Sebaliknya,
lemak hewani seperti butter dan susu hampir tidak mengandung vitamin E. Hal ini
karena vitamin E mudah rusak oleh pemanasan, maka akan lebih baik memperolehnya
dari makanan segar.
Fungsi
Seperti halnya vitamin C, Vitamin E juga merupakan antioksidan. Vitamin E
membantu menstabilkan membran sel, mengatur reaksi oksidasi dan melindungi
vitamin A. Dalam peranannya sebagai anti oksidan, vitamin E mempunyai pengaruh
besar terhadap sel, seperti sel darah merah dan sel darah putih yang melewati
paru-paru.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah dapat
terbelah. Proses ini disebut hemolisis eritrodit dan dapat dihindari dengan
vitamin E. Kekurangan vitamin E dapat berakibat pada sistem syaraf dan otot
yang menyebabkan kelemahan, kesulitan berjalan dan nyeri pada otot betis.
Keracunan
Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah
terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah,
lelah, pusing dan penglihatan tidak normal.
Kebutuhan
Kebanyakan sumber vitamin K didalam tubuh adalah hasil sintesis oleh
bakteri di dalam sistem pencernaan. Sumber vitamin K dalam makanan adalah hati,
sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak, sayuran sejenis kobis (kol)
dan susu.
Sumber-sumber utama
Sistem pencernaan dari manusia mengandung bakteri yang dapat mensintesis
vitamin K, yang sebagian diserap dan disimpan didalam hati. Tubuh perlu
mendapat tambahan vitamin K dari makanan.
Fungsi
Vitamin K merupakan kebutuhan penting untuk sintesis beberapa protein
termasuk dalam pembekuan darah. Vitamin K juga dibutuhkan untuk pembentukan
tulang.
Gejala Kekurangan
Jika vitamin K tidak terdapat dalam tubuh, darah tidak dapat membeku. Hal
ini dapat meyebabkan penyakit hemoragik. Bagaimanapun, jarang terjadi
kekurangan vitamin K: hanya bayi yang mudah mengalami hal tersebut. Hal ini
karena sistem pencernaan bayi yang baru lahir masih steril dan tidak mengandung
bakteri yang dapat mensintesis vitamin K, air susu ibu mengandung hanya sejumlah
kecil vitamin K. Untuk itu bayi diberi sejumlah vitamin K saat lahir.
Keracunan
Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti
vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah,
penyakit kuning dan kerusakan otak.
Mineral
Definisi Mineral
Mineral adalah
senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga
struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi. Mineral adalah suatu zat ( fasa )
padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara
alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika
tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau
dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga
mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral
dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral
dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat
padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat
fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta
molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun
dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan
menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya
merupakan zat anorganik.
Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan
padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun
cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal,
yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang
datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya
pada mineral yang bersangkutan. Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam
bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas. Sebagian dari
mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan
dan bangunankristal sendiri. Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat
didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut.
2.4 Jenis – jenis Mineral yang diperlukan tubuh
2.4.1. Yodium / Iodium / I
Zat mineral yodium
biasanya terdapat pada garam dapur yang tersedia bebas di pasaran, namun tidak
semua jenis dan merk garam dapur mengandung yodium. Yodium berperan penting
untuk membantu perkembangan kecerdasan atau kepandaian otak pada anak. Yodum juga dapat mencegah penyakit gondok,
gondong, atau gondongan. Yodium berfungsi untuk membentuk zat tirosin yang
terbentuk pada kelenjar tiroid.
2.4.2. Phospor / Fospor / P
Fospor biasanya terdapat
pada susu, kacang-kacangan,sayuran dan daging. fospor berfungsi untuk
pembentukan tulang dan membentuk gigi, dan fospor juga memainkan peranan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup. Akibat dari kekurangan
Fospor yaitu kerapuhan pada tulang dan gigi, sakit pada tulang, pada anak akn
terjadi rakhitas dan pada orang dewasa akan terjadi osteomalasia.
2.4.3. Chlor / Klor / Ci
Chlor biasanya terdapat
pada garam, susu, daging, dan telur. chlor digunakan tubuh kita untuk membenuk
HCl atau asam klorida pada lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit
penyakit dalam lambung dan juga mengaktifkan pesinogen menjadi pepsin. Akibat
dari kekurangan klor yaitu hilangnya rambut dan gigi, kontraksi otot abnormal,
pencernaan terganggu.
2.4.4. Magnesium / Mg
Magnesium biasanya
terdapat pada kacang-kacangan, sayuran hijau, makanan hasil laut dan sereal.
fungsi atau kegunaan magnesium adalah sebagai zat yang membentuk sel darah
merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin. Akibat dari kekurangan
magnesium yaitu gangguan mental dan emosi, fungsi ginjal terganggu, peredaran
darah terganggu.
2.4.5. Tembaga / Cuprum / Cu
Tembaga biasanya terdapat
pada padi-padian, kerang, hati, ginjal, dan polong-polongan. tembaga pada tubuh
manusia berguna sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah. Akibat dari
kekurangan tembaga yaitu Anemia, gangguan tulang dab syaraf.
2.4.6. Kalsium / Calcium / Ca
Kalsium sering terdapat
pada susu, buah-buahan. Kalsium atau yang sering disebut juga zat kapur adalah
mineral yang memunyai fungsi dalam membentuk tulang dan gigi serta memiliki peran
dalam vitalitas otot pada tubuh, dan akibat dari kekurangan kalsium yaitu
osteoporosis, hipokalsemia, hyperkalsemia, dll.
2.4.7. Kalium / K
Kalium sering terdapat
pada sayuran, buah-buahan, dan kecap. Kalium kita butuhkan sebagai pembentuk
aktivitas otot jantung. Akibat dari kekurangan kalium yaitu gangguan jantung,
perafasan terganggu, dan kontraksi otot terganggu.
2.4. 8. Zinzum / Zinc / Seng / Zn
Seng sering terdapat pada
ikan laut, hati, daging telur, dans susu. Oleh tubuh manusia dubutuhkan untuk
membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu, seng juga berfungsi sebagai
pemelihara beberapa jenis enzim, hormon, dan aktivitas indera pengecap atau
lidah kita. Akibat dari kekurangan seng yaitu pertumbuhan terhambat,
penyembuhan luka terhambat.
2.4.9. Sulfur / Belerang
Sulfur sering terdapat
pada susu, sayuran, telur, daging dan buah-buahan. Zat ini memiliki andil dalam
membentuk protein di dalam tubuh. Akibat dari kekurangan sulfur yaitu anemia, gondok, dan gangguan pendengaran.
2.4.10. Natrium / Na
Natrium sering terdapat
pada daging, garam, mentega dan produk peternakan. . Natrium adalah zat mineral yang kita
andalkan sebagai pembentuk param di dalam tubuh dan sebagai zat penghantar
impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga
keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya. Akibat dari
kekurangan natrium yaitu dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung, Kejang otot,
kelelahan, suhu tubuh meningkat, dll.
2.4.11. Flour / F
Flour sering terdapat pada
kuning telur, otak, susu, dan air minum. Flour berperan untuk lapisan email
gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi. Akibat dari
kekurangan flour yaitu kerusakan karang gigi ( caries dentist).
2.5
Pengertian Nutrisi Parenteral
Nutrisi Parenteral (NP) merupakan suatu cara pemberian nutrisi dan
energi secara intravena yang bertujuan untuk memberikan kecukupan karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk metabolisme dan
pertumbuhan bayi baru lahir yang mempunyai problem klinik yang berat, terutama
pada Byi Baru Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR) di mana belum/tidak
memungkinkan untuk diberikan nutrisi enteral. Dewasa ini nutrisi parenteral baik sebagai NP Total maupun NP Parsial telah
merupakan sarana penunjang utama perawatan bayi sakit berat maupun BBLASR.
2.6 Pemberian Nutrisi Parenteral
2.6.1
Indikasi Nutrisi Parenteral
Nutrisi Parenteral harus segera
diberikan bila nutrisi secara oral/enteral tidak mungkin dilakukan, karena
sesuatu sebab tidak dapat memenuhi kebutuhan asupan nutrisi yang telah
dihitung. Pada dasarnya pemberian nutrisi parenteral diberikan pada setiap
penderita (apapun penyebabnya) yang akibat penyakitnya membutuhkan banyak
asupan nutrisi, sebab penderita tersebut:
- Tidak
mau makan
- Tidak
cukup makan
- Tidak
bisa makan
- Tidak
boleh makan
2.6.2 Kontra
Indikasi Nutrisi Parenteral
Nutrisi
parenteral tidak boleh diberikan pada penderita yang masih mengalami kritis
hemodinamik, seperti syok/dehidrasi yang belum dikoreksi (kontra indikasi
mutlak). Kontra indikasi relatif adalah bila nutrisi parenteral diberikan pada
penderita:
- Gagal
nafas tanpa bantuan respirator, karena metabolisme glukosa akan meningkat
produksi CO2 yang akan memperberat gagal nafas.
- Penderita
keganasan pada fase terminal
2.6.3 Merencanakan
Terapi Nutrisi Parenteral
Bila
indikasi, untuk pemberian TNPE telah dipastikan, maka agar TNPE dapat dilakukan
terencana dengan efek samping yang minimal maka harus diikuti prosedur sebagai
berikut:
- Menilai
status gizidan kondisi klinis penderita
- Hitung
komposisi terapi nutrisi (enegri protein, lemak, elektrolit dan lainnya)
- Memilih
komposisi terapi nutrisi
- Menentukan
teknik dan skema pemberian terapi nutrisi
- Monitoring
efk terapi nutrisi komplikasi
2.6.4
Pelaksanaan Terapi Nutrisi Parenteral
Memiliki
komposisi TNP. Cairan untuk Nutrisi Parenteral tersedia dalam berbagai jenis
dan komposisi.
Komposisi
kalori/energi
1)
Perbandingan seimbang dan sumber kalori
2)
Sumber kalori dari karbohidrat
3)
Sumber kalori dari lemak
Komposisi asam
amino:
1)
Asam amino aromatic
2)
Asam amino rantai cabang
3)
Perbandingan asam amino asensial/non esensial
2.6.5
Monitoring Efek Terafi Dan komplikasi
Di
dalam melakukan terapi nutrisi parenteral, selalu harus dilakukan monitoring, terhadap
efek terapi dan terhadap perubahan metabolisme tubuh. Serta efek sampingnya
yang dapat diakibatkan oleh teknik pemberiannya atau gangguan metabolisme.
2.6.6
monitoring Komplikasi Nutrisi Parenteral
Akibat teknik pemasangan
kateter/akibat infuse yang berlangsung lama, dapat berupa:
1)
Pnemo atau hematotoraks
2)
Emboli udara
3)
Tromboplebitis
4)
Infeksi/sepsis
- Reaksi
metabolisme sebagai reaksi terhadap pemberian nutrisi parenteral. Beberapa
komplikasi yang paling sering terjadi, berasal dari pemberian cairan
nutrisi parenteral.
- Terapi
nutrisi parenteral pada beberapa kondisi klinik khusus.
Pada
kondisi klinik tertentu dapat memberikan permasalahan khusus kepada
pengelolaan terapi nutrisi parenteral. Hal ini dapat disebabkan karena beberapa
organ yang terganggu tersebut berperan aktif dalam metabolisme/eksresi cairan
tubuh sehingga kelebihan salah satu bahan nutrisi dapat memperburuk keadaan
klinik penderita.
Pada
kondisi klinik tersebut pemilihan sumber energi, jenis asam amino atau jumlah
cairan yang dapat diberikan harus merupakan pertimbangan di dalam menyususun
skema terapi nutrisi parenteral.
Comments
Post a Comment